Medan, ITSI merupakan Perguruan Tinggi milik BUMN Perkebunan yang bertransformasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) sejak Desember 2021. Lulusan Institut Teknologi Sawit Indonesia sebagai sumber daya manusia bidang perkebunan lebih cepat terserap di dunia industri perkebunan, hal ini ditandai dengan banyaknya lulusan yang sudah bekerja bahkan sebelum di Wisuda.
Bertempat di Tiara Convention Center Jalan Cut Meutia No. 1 Kota Medan, Rabu (06/12/2023), Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) menggelar wisuda alumni ke-III tahun 2023 kepada 272 orang alumni yang terbagi menjadi 182 orang dari prodi Budidaya Perkebunan dan 90 orang dari prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan.
Rektor ITSI Purjianto, S.E., M.M. dalam sambutan pada Wisuda alumni ke-III tahun 2023 ITSI menyampaikan, pada acara wisuda ini, ITSI meluluskan sekitar 269 wisudawan dimana sekitar 48 orang di antaranya sudah diterima bekerja di perusahaan perkebunan BUMN maupun swasta nasional di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan ada beberapa dari wisudawan yang tidak bisa mengikuti prosesi wisuda karena sudah berada di provinsi Kalimantan, Sumatera Selatan, Riau dan provinsi lainnya untuk bekerja. Tidak hanya di industri perkebunan, lulusan ITSI juga mampu berkarier di berbagai bidang lain seperti pendidikan, pelatihan maupun perbankan. Hal ini tentu merupakan prestasi bagi kampus ITSI yang fokus pada industri perkebunan komoditi unggulan kelapa sawit.
Rektor menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan atas keberhasilan menyelesaikan studi di ITSI, jadikan sebagai tonggak awal kesuksesan dimasa depan dan terus mengembangkan karir. “Semoga menjadi kebanggaan keluarga, teladan di masyarakat dan bermanfaat bagi bangsa dan Negara,” ungkap rektor. Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Dr. Ir Mohammad Abdul Ghani, M.Sc. pada kesempatanya memberikan sambutan secara virtual menyampaikan uacapan selamat kepada wisudawan Institut Teknologi Sawit Indonesia tahun 2023, beliau berharap semoga para alumni ITSI menjadi planter yang dapat dibanggakan oleh kedua orang tua, berbakti kepada nusa dan bangsa serta terus mengamalkan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh ITSI dan sekaligus menjadi agent of development untuk membawa Perkebunan di Indonesia menjadi tulang punggung ekonomi yang mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia, Ungkap Direktur Holding.
Hadir Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Bapak Prof Dr Saiful Matondang. MA, PhD dalam kesempatnya memberikan ucapan selamat kepada seluruh calon wisudawan yang telah lulus dan siap untuk dilepas ditengah Masyarakat untuk berbakti mengembangkan industri sawit dan turunan nya di pulau Sumatera atau pun pulau Kalimantan, Dimana pulau ini merupakan pulau terbesar penghasil sawit di Indonesia. Beliau juga mengatakan pendidikan tinggi vokasi seperti yang diterapkan ITSI dinilai penting karena menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mempunyai skill terapan yang baik, khususnya pada bidang perkebunan. Ia mengapresiasi sekitar 40 persen lulusan sudah diserap pasar kerja dan kepada Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (YPPY) atas kontribusinya kepada pendidikan di Sumut.
Dalam kesempatan lain, hadir ketua Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (YPPY) Ir. Sukarji, M.M. yang juga memberikan sambutan mengatakan atas nama pengurus yayasan kami menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan/wati atas kebehasilannya telah menyelesaikan studi di ITSI. Dikesempatan yang sama beliau menjelasakan tentang keberadaan yayasan, bahwa Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta ini berawal dari penyelenggara pendidikan tinggi sejak 1950. Di Yogyakarta Pada tahun itu berdiri college gula Negara (CGN), kemudian berubah menjadi akademi gula Negara (AGN) lalu menjadi teknologi gula, kemudian pada tahun 1980 menjadi pendidikan ahli usaha perkebunan (PAUP), di medan berdirilah Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP) dan pada tahun 2021 berdirilah Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI).
Dari sejarah pendidikan tinggi dibawah yayasan YPPY saat ini membawahi dua pendidikan tinggi yakni Politeknik LPP Yogyakarta dan Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI). Karena sejak lama berdiri, maka kontribusi dan peran pendidikan tinggi dibawah yayasan sudah sangat luas baik diperusahaan negara, perusahaan swasta yang ada diseluruh Indonesia.
Selain itu hadir para mitra dan stakeholder dan segenap sivitas kampus baik dari perwakilan perusahaan perkebunan Negara maupun swasta, perbankan maupun dari perguruan tinggi lainnya. Disela sela acara juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis oleh perushaan perkebunan kepada perwakilan wisudawan yang telah bekerja. Selain itu, dibacakan juga wisudawan dengan IPK tertinggi dari masing-masing program studi, yaitu atas nama Dewi Fitriana, S.S.T dengan IPK 3,74 dari Prodi Budidaya Perkebunan, dan Yumelia Sinaga dengan IPK 3,75 dari Prodi Teknologi Pengelolaan Hasil Perkebunan.