Medan, ITSI – Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) / Indonesia Oil Palm Research Institute (IOPRI) menyelenggarakan International Oil Palm Conference (IOPC) 2022, dari 14 hingga 16 Maret 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Indonesia. IOPC merupakan kegiatan empat tahunan yang diselenggarakan PPKS sejak Tahun 1998. Namun, akibat adanya pandemi Covid-19, IOPC 2022 baru terselanggara di Tahun 2023. IOPC 2022 bertema “Coping the Matters, Ensuring the Future”.
IOPC 2022 di Bali dihadiri oleh lebih dari 900 peserta yang berasal dari kementerian dan lembaga, praktisi dari Industri kelapa sawit, peneliti, akademisi, serta asosiasi masyarakat kelapa sawit baik, dari dalam negeri maupun luar negeri.
Turut hadir pada acara IOPC 2022, Rektor ITSI, Bapak Aries Sukariawan, SP., MP bersama Ketua Yayasan YPPY Yogyakarta Bapak Ir. Sukarji, MM beserta Wakil Rektor II Bapak Guntoro, SP., MP dan tim dosen Ibu Sakiah SP., MP, Ibu Tifany Zia Aznur, SP., MSi, serta Bapak Walmadri, SP., M.Si.
Penyelenggaraan Kegiatan IOPC menjadi ajang ekshibisi untuk memberikan kesempatan bagi para delegasi untuk berbagi dan mendiskusikan perkembangan terkini tentang produk dan teknologi serta kajian terkait lingkungan, bisnis dan sosial ekonomi di industri kelapa sawit.
Gelaran IPOC kali ini juga diharapkan dapat membantu mengidentifikasi tantangan yang ada pada industri kelapa sawit melalui berbagai bidang, seperti pertanian dan bioteknologi, pengembangan produk, teknologi pengolahan, dan bioenergi, serta lingkungan, sosial ekonomi, dan bisnis.
Tak hanya itu, melalui penerapan strategi volatility, uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA), para pelaku di industri kelapa sawit juga berharap dapat melewati berbagai tantangan dan menciptakan masa depan yang baik bagi industri kelapa sawit dalam negeri.
Hadir sebagai pembicara saat opening ceremony, Bapak Rachman Ferry Isfianto yang menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Persero Bapak Mohammad Abdul Ghani menyampaikan bahwa setidaknya terdapat 3 (tiga) pilar dalam pengembangan industri kelapa sawit, antara lain penelitian, peremajaan (replanting) dan iklim berusaha yang baik. Terkait pengembangan, saat ini, PTPN III bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tengah menginisiasi research and development untuk minyak sawit merah.
“Pilar tersebut akan menjadi proyek strategis nasional dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat (anti-stunting). Tak hanya itu, dalam rangka hilirisasi, PTPN III juga sedang merencanakan pembangunan pabrik biodiesel,” ujar Bapak Mohammad Abdul Ghani.
Pada acara tersebut, BPDPKS turut membawa hasil riset dari Pusat Rekayasa Katalis Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil mengembangkan teknologi produksi bensin sawit dengan nilai oktan 93 dan 102. Bensin tersebut telah diuji coba pada kendaraan bermotor untuk melakukan perjalanan dari Bandung, Jawa Barat (Jabar) sampai ke Sabang, Aceh. “Semoga kegiatan ini (IPOC 2022) dapat menjadi sarana komunikasi antara stakeholder kelapa sawit, peneliti, akademisi, industri, dan komunitas kelapa sawit untuk dapat memajukan industri kelapa sawit nasional,” jelas Bapak Mohammad Abdul Ghani.
Dalam acara IOPC 2022 juga memiliki sesi panel diskusi dengan tema “Prospect of Oil Palm Industry Development” yang dimoderatori oleh Prof (Ris) Didiek H Goenadi.
Terdapat tiga topik utama yang diangkat pada sesi tersebut.
1.Research in Responding the Challenges in Palm Oil Industry bersama Direktur PT Riset Perkebunan Nusantara Dr Iman Yani Harahap
2.Future Oil Palm Industry: Plant Breeding and Seed Business Perspective bersama Ketua Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI) Dr Dwi Asmono.
3.Indonesian Government Roles in Ensuring the Future of Oil Palm Industry: Coping the Market Volatility bersama anggota BPDPKS Arfie Thahar.
Disampaikan bahwa bidang perbenihan (breeding) kelapa sawit merupakan kunci utama kesuksesan industri kelapa sawit. Pada saat ini, kelapa sawit Indonesia sudah memasuki masa-masa peremajaan untuk dapat terus meningkatkan produktivitas. Kemampuan Indonesia dalam menghasilkan bibit unggul haruslah diimbangi dengan majunya teknologi perbenihan kelapa sawit. Peran dari pemerintah, dalam hal ini pemanfaatan dana sawit BPDPKS dapat mendukung hal tersebut. BPDPKS dapat mendukung melalui dana riset dalam teknologi benih kelapa sawit. Ujungnya, bibit unggul ini dapat diaplikasikan pada program strategis nasional, peremajaan sawit rakyat.
Adapun agenda lain tim dosen ITSI dalam mengikuti kegiatan ini adalah dengan mengikuti lomba poster presenter dengan diikuti 2 tim delegasi oleh Bapak Aries Sukariawan dan Ibu Sakiah dengan judul poster : “An Analysis of Sex Ratio Value, Fruit Set, and Fruit to Bunch of Palm Oil Socfindo MT Gano Variety on Mature Plants (MP1, MP2, MP3) dan Tifany Zia Aznur, S.P, M.Si (Poster Presenter) : “Harvest Management System of Oil Palm (Ealesi guineensis Jacq.) in Pabatu Estate PT. Perkebunan Nusantara IV.
Dalam kegiatan International Oil Palm Conference (IOPC) 2022 yang berlangsung selama 3 hari ini mengangkat isu – isu strategis kelapa sawit diantaranya : a) Agriculture and Technology, b) Processing Technology, Product Development and Bioengineering, c) Environment, Social Economic and Business dengan total 59 orang oral presenter dan 100 buah poster.